Para Pembeli PVC Indonesia Anggap Penyesuaian Harga Pada Kargo Impor Tidak Berarti
- Penawaran pengiriman bulan Maret dari seorang produsen lokal turun $60/ton
- Para produsen lokal mengalami penjualan yang lemah untuk bulan Maret
- Para pemain pasar menyatakan pandangan negatif karena kekhawatiran terhadap Rupiah
Peara pemain pasar yang dihubungi oleh SSESSMENTS.COM menyebutkan bahwa para pembeli PVC Indonesia menganggap penyesuaian harga pada kargo impor untuk pengiriman bulan April tidak ada artinya karena depresiasi Rupiah terhadap Dolar AS. Meskipun penawaran di pasar impor secara signifikan disesuaikan turun setelah terjadi penurunan harga sebesar $50/ton yang dibuat oleh produsen utama PVC Taiwan, para pembeli masih perlu membayar pada tingkat yang tinggi dalam mata uang Rupiah. Oleh karena itu, penawaran impor dianggap tidak menarik. Demikian juga, para pembeli menunjukkan respon yang negatif terhadap penawaran untuk bahan lokal meskipun ada penyesuaian yang diterapkan oleh produsen PVC Indonesia. Produsen tersebut memangkas penawaran pengiriman bulan Maret sebesar $60/ton dibandingkan dengan bulan Februari mengingat kondisi permintaan saat ini. Produsen tersebut juga mengindikasikan bahwa penawaran untuk pengiriman bulan April mungkin akan menurun lebih lanjut.
Para produsen PVC di Indonesia melaporkan kepada SSESSMENTS.COM tentang penjualan yang lesu di bulan Maret karena permintaan yang rendah sebagai dampak dari wabah Coronavirus dan depresiasi Rupiah. Selain itu, permintaan akan produk akhir juga lambat karena banyak pabrik yang menghentikan kegiatan produksi dan proyek pemerintah telah dihentikan. Pasokan cukup dan tidak ada masalah produksi yang dilaporkan pekan ini.
Para pemain pasar berpendapat kepada SSESSMENTS.COM bahwa harga PVC di Indonesia mungkin akan menurun lebih lanjut sementara permintaan akan tetap lesu. Alasan pandangan negatif tersebut adalah karena Rupiah diprediksi melampaui level terendah dalam sejarah.